Posts tagged ‘ciamis’

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

Dalam rangka Kampanye Vaksinasi Campak dan Polio, 18 Oktober – 18 November 2011, di Puskesmas Kertahayu, Kabupaten Ciamis, sebagai tenaga kesehatan, sebagai pelaksana dan penanggung jawab, kita wajib mewaspadai adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI.

Apa itu KIPI?
KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (arthritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus campak vaccine-strain pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio)

Untuk menentukan KIPI diperlukan keterangan mengenai:

  • besar frekuensi kejadian KIPI pada pemberian vaksin tertentu
  • sifat kelainan tersebut lokal atau sistemik
  • derajat sakit resipien
  • apakah penyebab dapat dipastikan, diduga, atau tidak terbukti
  • apakah dapat disimpulkan bahwa KIPI berhubungan dengan vaksin, kesalahan produksi, atau kesalahan prosedur
5 kelompok faktor etiologi   Baca selengkapnya…

HUT IDI di Ciamis

Dirgahayu Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Dalam rangka HUT IDI pada tanggal 23 Oktober 2011 nanti, di Kabupaten Ciamis akan dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Tg 11 Oktober : ” Seminar Sehari Nyeri Abdomen Akut”. utk paramedis & medis di Aula RSUD Ciamis, pkl. 10 s/d selesai.
2. Penyuluhan kesehatan di SMAN 2 Ciamis dengan topik “Narkoba & Kesehatan Reproduksi” tanggal pelaksanaan menyusul.
3. Tanggal 22 Oktober : Bakti sosial di panti asuhan “Manarul Ulum” Panyingkiran Ciamis.
4. Tanggal 17 Oktober : “Simposium Nyeri Diabetika” untuk kalangan medis di Aula RSUD Ciamis pukul 11 s/d selesai.
5. Tanggal 23 Oktober : “Sepeda Sehat IDI” dengan rute seputaran Ciamis.
6. Malam keakraban di Baturaden, tanggal menyusul.

Dari Ketua IDI Ciamis, dr. Denny R. Sp.S, Mohon agar info ini disebarkan ke TS lainnya. Kami tunggu partisipasi sejawat agar IDI yg kita cintai ini semakin jaya tks.

Bravo IDI Ciamis

Saya Ngga Mau Tinggal Di Jakarta

16,5 tahun hidup di Bandung, 4,5 tahun di Lampung, 4 tahun di Medan, dan sekarang 2 tahun belakangan di kota yang sepi tanpa macet di Ciamis. Sejak di Ciamis, lumayan suka bolak-balik ke kostan ‘mantan pacar’ di Jakarta. Kostan berbentuk kamar kecil di salah satu sudut jalan pusat kota Jakarta. Deket ke Bunderan HI, ke Plaza Indonesia, Ke Grand Indonesia, bahkan deket ke simbol Indonesia, Monas. Tiap ke Jakarta, selalu saya bandingkan sama 4 kota yang pernah saya singgahi cukup lama, yang akhirnya selalu menarik kesimpulan, saya ngga mau tinggal di Jakarta, fiuhhhhh (–˛ — º) …

Sekarang lagi kepanasan di dalem kamar kost kecil sama 2 balita, sama 1 baby sitter. Bos yang punya kamar lg nyari nafkah .. Panaaasss 😦 sepanas-panasnya Ciamis, masih ada angin sepoi-sepoi dari banyak pohon di sekeliling rumah. Di Jakarta sini, bangunan-bangunan tinggi ini gak menghasilkan angin 😦 akhirnya kipas angin turun tangan.

Makan siang, diajak bosnya anak-anak makan di luar. Ya ampuun, jarak segitu doang lama amat nyampenya, gara2 padet banget kendaraan. Parkir aja susah. Yang jelas tadi mungkin akan lebih cepet sampe dgn jalan kaki. Mau mampir si 7 eleven aja susaah padahal tinggal di depan mata, lagi lagi karna macet. Oh tidaaaaak banyak amat sih mobil disiniiiiii 😦 berapa banyak karbonmonoksida yang seliweran di udara ini? Ga akan sebanding rasanya sama oksigen yg dikeluarin satu-dua pohon di pinggir-pinggir jalan….

Saya pikir, kalo ga punya banyak-banyak duit buat tinggal di kawasan elit di Jakarta mah, ga usah lah pengen tinggal di Jakarta. Hahaha. Tanah aja susah dicari, semuanya beton. Ohh senangnya di Ciamis yg masih banyak sawah, kebon, kolam ikan, pohon2 tinggi….senangnya di Lampung yang kuliah di area perbukitan dgn banyak pohon kelapa, taman, dan bebas macet… Senangnya di Medan— mikir mikir…. Sama aja ah kayak di jakarta sih, meskipun macet nya ga separah di jakarta— dan paling seneeeeng di Bandung, dingiiiiiiiinnnnn…. Di belakang rumah masih banyak pohon, udara pagi suejuuk tenaaaaan, jalan-jalan mantep, meskipun sekarang sama juga macetnya dan rumah sering kebanjiran, akibat modernisasi dunia yang merusak Sungai Citarum.
Ya اَللّه, dimana atuuuuh tempat yang sempurnaaa… Udara kayak di Bandung, tanpa macet kayak Ciamis, tp modern kayak Jakarta… Sawah kebun ladang kayak di ciamis juga….. Sungai jernih bebas banjir. Someday…. I hope…. Kalau masih ada kesempatan.

Sekian, curhat dari balik kamar kost kecil yang panas, di Pusat Jakarta

Oleh-Oleh dari Banjaranyar

Seperti biasa, hari Selasa datang lagi, berarti jadwal saya hari ini ke puskesmas Cigayam, Banjarsari, Kab. Ciamis. Medan menuju puskesmas Cigayam cukup sulit ditempuh. Jalan desa yang rusak parah, berlubang-lubang besar, ditambah dengan jalan dusun yang berbatu-batu, naik-turun gunung, dengan gunung dan lembah di sisi kiri-kanan bergantian. Dari jalan raya ke puskesmas dengan motor bisa ditempuh 30-45 menit, kalo naik mobil bisa 1 jam lebih. Oleh karena itu saya belum pernah menempuh medan yang cocok dipake jalur off-road ini (hehe) sendirian. Baca selengkapnya…